Jakarta: Film ‘Keluarga Super Irit’ adalah film komedi keluarga Indonesia yang mengangkat tema kehidupan hemat sehari-hari. Film ini diproduksi oleh Falcon Pictures dan akan tayang pada 12 Juni 2025, di bioskop nasional.
Cerita film ini sendiri mengikuti keluarga sederhana yang menghadapi tantangan ekonomi dengan cara-cara unik dan menggelitik. Dengan gaya penceritaan ringan, film ini mengajarkan nilai hemat melalui humor dan kedekatan keluarga.
Film ini sendiri diadaptasi dari manhwa Korea populer berjudul Saving Family Chronicles. Manhwa ini pertama kali terbit tahun 2019 dan langsung viral karena ide unik dan humornya.
Gaya gambar dalam manhwa sangat ekspresif, mendukung jalan cerita yang ringan tapi penuh makna. Setiap bab manhwa menyisipkan pesan tentang keuangan keluarga, kebersamaan, dan pentingnya hidup sederhana.
Walaupun film ‘Keluarga Super Irit’ diadaptasi dari komik yang ada di korea, terdapat beberapa perbedaan dalam film ini. Nuansa dan komedi khas indonesia akan tetap hadir dalam film ini, sehingga masnyarakat tetap merasa relevan dengan ceritanya.
Dilansir dari berbagai sumber. Berikut adalah perbedaan film ‘Keluarga Super Irit’ yang tayang di Indonesia dengan komiknya.
1. Cerita Pilihan dari 32 Seri Komiknya
Manhwa aslinya terdiri dari 32 seri buku dengan berbagai cerita tentang kehidupan keluarga hemat. Karena jumlahnya banyak, tim produksi memilih beberapa cerita yang paling cocok untuk difilmkan.
Cerita-cerita pilihan itu lalu dirangkai ulang agar membentuk alur baru yang pas untuk durasi film. Struktur film akhirnya menjadi versi adaptasi unik yang memadukan berbagai bagian dari keseluruhan seri.
2. Perbedaan yang Dipilih Dibandingkan Versi Asli Komiknya
Meski berasal dari komik Korea, film *Keluarga Super Irit* mengalami banyak penyesuaian dalam penceritaannya. Tim produksi mengemas ulang cerita agar sesuai dengan realitas sosial Indonesia saat ini.
Tips-tips hemat juga disesuaikan dengan kondisi lokal, seperti ojek online dan isu PHK di masyarakat. Film ini juga menambahkan lebih banyak karakter pendukung untuk memperkaya dinamika dan konflik dalam cerita.
3. Para Karakter Utama yang Tetap Dipertahankan
Meski ceritanya dikembangkan, film *Keluarga Super Irit* tetap mempertahankan tokoh utama dari komiknya. Karakter seperti anak boros, anak hemat, dan kakek super irit masih hadir dalam ceritanya. (Rafi Ghifari)