PAYAKUMBUH – Japan Association for Construction Human Resources (JAC) menggelar “Sosialisasi Kerja Konstruksi di Jepang” skema Specified Skilled Worker (SSW) bersama puluhan pengajar SMK/SMA wilayah IV Dinas Pendidikan Sumatera Barat di SMKN 2 Payakumbuh, Jumat (13/12).
Perwakilan JAC Ms. Motoko Kanuo menyampaikan JAC merupakan perwakilan dari pemerintah Jepang untuk memfasilitasi untuk meraih peluang peluang bekerja di bidang konstruksi Jepang lewat jalur kualifikasi SSW.
“Kami harap dengan kegiatan ini peserta bisa memahami bagaimana alur penerimaan pekerja di Jepang. Terimakasih atas bantuan seluruh pihak untuk terselenggaranya kegiatan ini,” kata Ms. Matoko Kanou.
Kepala SMKN 2 Payakumbuh Dalius dalam kesempatan itu mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan JAC ini merupakan peluang bagi sekolah untuk mempersiapkan siswanya untuk bisa kerja ke Jepang.
“Ada 23 perwakilan dan SMK/SMA yang hadir dalam kegiatan ini,” tutur Dalius.
Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa siswa SMKN 2 Payakumbuh yang bekerja di Jepang. “Banyak keuntungan yang didapat bekerja di Jepang. Selain gaji yang cukup besar, asuransi pekerja juga diberi fasilitas yang memadai,” katanya. Saat ini, SMKN 2 Payakumbuh tengah mempersiapkan 40 siswanya untuk bisa bekerja di Jepang.
Sementara Kepala Cabang Dinas Wilayah IV Disdik Sumbar Syafrudin mengatakan, saat ini Jepang kekurangan tenaga kerja pascapandemi. Sehingga Jepang membutuhkan sejumlah tenaga kerja termasuk dari Indonesia.
“Ini peluang yang harus kita tidanklanjuti. Sekolah mempersiapkan siswa untuk nantinya bisa bekerja Jepang. Forum sosialisasi dari JAC menjembatani kita untuk mempersiapkan anak-anak memiliki skil sekaligus berkarakter,” tuturnya.
Sementara Jarot Prakoso dari JAC menjelaskan Jepang kekurangan tenaga kerja dalam negeri imbas dari menurunnya penduduk usia muda. Karena itu, mereka sedang merekrut sebanyak-banyaknya pekerja dari negara-negara tetangga, khususnya Indonesia. Salah satu bidang industri paling menguntungkan di Jepang adalah bidang konstruksi.
JAC merupakan satu-satunya lembaga yang menyelengarakan ujian untuk mendapatkan kualifikasi SSW bidang konstruksi di Jepang. Mereka menyediakan pelatihan, tes, dan evaluasi bagi pekerja yang ingin mendapatkan kualifikasi SSW.
Jarot menjelaskan kualifikasi SSW terdiri dari 2 kategori. Pertama, SSW nomor 1. JAC memberikan kualifikasi ini bagi pekerja yang sudah diverifikasi lewat ujian teknis dan bahasa, atau telah menyelesaikan program magang di Jepang.
Pemegang kualifikasi SSW 1 mendapatkan izin masa tinggal selama 5 tahun dan tidak diizinkan untuk membawa keluarganya ke Jepang.
Selanjutnya, ada SSW 2 yang merupakan tingkat lanjutan. Setelah mengikuti ujian JAC, pekerja dengan SSW 2 mendapatkan izin tinggal di Jepang tanpa tenggat waktu dan boleh membawa keluarga. (er)