Pengalaman Katrok Naik Bus Murah Antar Kota, Merasa Gusar Selama 9 Jam Perjalanan karena Takut Salah Turun Terminal

Jangan takut bertanya adalah modal Eka Puji (24) untuk naik bus Sugeng Rahayu dari Surabaya ke Jogja. Jujur, itu adalah pengalaman pertamanya solo traveling, sekaligus menggunakan bus ke luar kota. Biasanya, ia lebih memilih kereta api untuk perjalanan antar kota.

Tapi apa mau dikata, aplikasi kereta apinya selalu ngadat sehingga ia tidak bisa memesan tiket hingga hari H. Padahal, Eka sudah mempersiapkan rencana liburan dari Surabaya ke Jogja sejak sebulan yang lalu.

“Mumpung Mei ini banyak long weekend,” katanya kepada Mojok, Senin (2/6/2025).

Beberapa tahun ini Eka memang disibukkan dengan agenda kuliah semester akhir sembari bekerja. Belum lagi urusan-urusan komunitas yang diikutinya. Oleh karena itu, ia ingin berhenti sejenak dan jauh dari hiruk pikuk Kota Surabaya. Walaupun sebenarnya, Jogja terbilang ramai apalagi di musim liburan.

Tapi karena sudah niat, Eka tak mau membatalkannya dengan percuma hanya gara-gara tidak dapat tiket kereta api. Alhasil, ia memilih berangkat dari Surabaya ke Jogja menggunakan bus Sugeng Rahayu.

Bus Sugeng Rahayu lebih ekonomis

“Kenapa nggak pesawat? Ya pasti mahal lah!” seloroh Eka saat saya tanya alasannya menggunakan bus.

Namun, karena tidak tahu bagaimana cara membeli tiket dan bus apa yang harus ia naiki, ia jadi kelimpungan sendiri dan bertanya sana-sini. Masalahnya, teman-temannya jarang menggunakan bus dari Surabaya ke Jogja, apalagi untuk liburan sendiri. Kalau pun berangkat dengan bus, biasanya mereka pergi rombongan.

“Akhirnya aku cek di mesin pencari Google, ternyata ada informasi soal jenis bus dan kisaran harganya,” ujar Eka.

Jika dilihat dari kisaran harga, Sugeng Rahayu memang terbilang paling murah dibandingkan bus lainnya, yakni sekitar Rp130 ribu. Sedangkan bus Eka seharga Rp200 ribu, tapi fasilitasnya sudah eksekutif.

Eka akhirnya memilih bus Sugeng Rahayu karena murah. Walaupun sebenarnya, ia juga tak yakin dari segi fasilitas, kenyamanan, dan keamanan. Namun, sebagai kaum yang terbiasa “mendang-mending”, Eka mantap mempertimbangkan bus dari segi ekonomis.

Bingung cara memesan tiket di Terminal Bungurasih

Kelar masalah tiket, Eka masih bingung dengan estimasi waktu perjalanan dari Surabaya ke Jogja dengan menggunakan bus Sugeng Rahayu. Ia masih belum tahu cara memesan tiket secara online, sehingga tidak tahu jam keberangkatan yang tertera.

Di mesin pencari pun ia tidak menemukan waktu yang pasti. Daripada ribet, Eka pun langsung datang ke loket terminal. Setelah itu, barulah dia tahu kalau tiket bus Sugeng Rahayu bisa dibeli langsung dalam waktu 24 jam.

“Awalnya aku berangkat Jumat sore sepulang kerja, tapi aku takut sampainya terlalu malam. Kata temanku juga jalanan dari Terminal Giwangan di Jogja sampai kosannya rawan, apalagi di atas jam 12 malam. Sudah pasti sepi dan gelap. Akhirnya, demi keamanan bersama aku memutuskan berangkat pagi,” tutur Eka.

Setelah melewati lorong-lorong Terminal Bungurasih yang dipenuhi “bapak-bapak” menawarkan tiket, Eka akhirnya tiba di lobi. Di sanalah, Eka dan temannya baru lega karena bisa langsung bertanya ke petugas resmi terminal.

Begitu tahu informasi jadwal keberangkatan bus, cara memesan tiket dan membayar, Eka jadi sadar ternyata tak sulit memesan tiket bus Sugeng Rahayu.

“Petugas informasi bilang kalau aku bisa bayar di loket dan nggak perlu bayar lagi saat dimintai uang di atas bus. Yoweslah aku ngikut arahanya,” kata Eka.

Gusar selama di dalam bus Sugeng Rahayu

Usai naik di bangku bus Sugeng Rahayu dari Terminal Bungurasih, Eka masih merasa gusar karena tak tahu rute perjalanan dari Surabaya ke Jogja secara rinci. Berkali-kali ia mengirim pesan ke temannya yang ada di Jogja untuk mengetahui estimasi tiba, tapi temannya pun tak tahu dan hanya bisa mengira-ngira.

“Mungkin sekitar 7 jam baru sampai, kata temanku. Tapi, sejak aku berangkat dari pukul 07.00 WIB hingga 12.30 WIB, busku masih ada di Sragen, Jawa Tengah,” ujar Eka.

Rupanya, perjalanan dari Surabaya ke Jogja menggunakan bus Sugeng Rahayu lebih lama dari apa yang diperkirakan Eka. Ia mengaku tak bisa tidur di sepanjang perjalanan. Takut kalau ternyata bus bablas melewati Jogja.

Akhirnya, ia memilih bermain handphone. Sesekali mengecek kerjaannya di grup WhatsApp dan membalas pesan temannya satu persatu-satu. Hingga ia tak sadar baterainya tinggal 2 persen. Sialnya lagi, tak ada colokan di dalam bus Sugeng Rahayu.

Ia pun hanya bisa pasrah menatap jendela kaca, sembari mengamati papan nama terminal agar tidak salah turun. Waktu terus berlalu hingga pukul 13.30 WIB dan ia baru tiba di Surakarta. 2 jam setengahnya, barulah Eka tiba di Terminal Giwangan, Jogja. Tepatnya, pukul 16.00 WIB.

“Lama banget, aku jadi nggak bisa tidur dengan tenang,” kata Eka.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *