Pemerintah Tegaskan Komitmen Lawan Separatis OPM

Yahukimo, Papua Pegunungan — Pemerintah kembali membuktikan komitmennya dalam menjaga keamanan dan melindungi setiap warga negara melalui kehadiran aktif Satgas Operasi Damai Cartenz di Papua. Respons cepat dan terukur ditunjukkan dalam dua insiden yang mengganggu Kabupaten Yahukimo.

Peristiwa tragis menimpa pegawai honorer Pemkab Yahukimo, yang ditemukan meninggal dunia akibat kekerasan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Satgas Damai Cartenz langsung bergerak ke lokasi begitu menerima laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Dalam waktu singkat, tim berhasil mengamankan lokasi, mengevakuasi korban ke RSUD Dekai, serta mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap pelaku.

Aksi keji kembali terjadi saat seorang petani, Achmad, diserang oleh tiga orang tak dikenal. Korban berhasil menyelamatkan diri dan kini dalam kondisi stabil. Satgas Damai Cartenz segera menurunkan pasukan dan melakukan penyisiran di lokasi guna mencegah potensi serangan lanjutan.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap segala bentuk teror dan kekerasan yang dilakukan oleh OPM. Ia menegaskan, penegakan hukum akan dilakukan tanpa kompromi.
“Ini adalah bukti nyata bahwa OPM bukanlah pejuang rakyat, melainkan ancaman nyata bagi keselamatan warga sipil. Pemerintah hadir dengan kekuatan hukum dan kemanusiaan untuk melindungi masyarakat,” ujar Brigjen Faizal.

Pemerintah juga menegaskan bahwa segala bentuk upaya provokasi, propaganda kebencian, dan penyebaran informasi palsu oleh kelompok separatis tidak akan dibiarkan merusak ketertiban dan kedamaian Papua. Klaim-klaim sepihak yang menyesatkan publik ditegaskan sebagai kebohongan yang bertujuan menciptakan ketakutan dan kekacauan.

Sementara itu, Kasatgas Humas Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan. Satgas Damai Cartenz terus mengedepankan pendekatan profesional dan humanis, membuktikan bahwa kehadiran negara di Papua adalah untuk melindungi, bukan menakut-nakuti.
“Kami minta seluruh masyarakat di Yahukimo tetap tenang namun waspada. Jangan terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Percayakan penanganan keamanan sepenuhnya kepada aparat negara,” tegas Kombes Yusuf.

Melalui operasi ini, pemerintah memperkuat pesan bahwa Papua adalah bagian sah dari Indonesia, dan setiap upaya memecah belah kedaulatan bangsa akan dihadapi dengan tegas demi terwujudnya Papua yang damai, aman, dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *