Oleh: Yandi Arya Adinegara)*
Panen raya jagung serentak yang digelar di berbagai daerah Indonesia, menjadibukti nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat tercapainya swasembadapangan. Dalam acara panen yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, kepolisian, hingga anggota DPR, terlihat jelas bahwa pemerintah tengahmengoptimalkan sektor pertanian, khususnya jagung, sebagai bagian dari program besar untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa panen rayajagung ini merupakan momentum penting dalam mewujudkan swasembada pangandi Indonesia. Ia menyatakan bahwa keberhasilan panen serentak ini membuktikanbahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan.
Produksi jagung nasional meningkat sebanyak 2,7 juta ton dengan tambahan nilaisekitar Rp15 triliun yang langsung dinikmati petani. Peningkatan tersebut menjadiindikasi bahwa kebijakan pemerintah selama ini berhasil mendukung sektorpertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. Keberhasilan ini, menurutnya, juga tidak lepas dari kebijakan penyederhanaan regulasi yang mempermudah petanidalam mengakses sarana produksi dan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Penyederhanaan regulasi, pengadaan sarana produksi yang dipermudah, dan bantuan alsintan yang terus diberikan menjadi salah satu faktor utama kesuksesanpanen raya jagung ini. Pemerintah, menurutnya, berkomitmen untuk melakukansegala cara demi kesejahteraan petani. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahsangat serius dalam mencapainya, dan semakin optimis bahwa swasembadapangan dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, juga memberikan apresiasi terhadapkeberhasilan panen raya jagung kali ini. Ia menekankan bahwa panen raya bukansekadar acara seremonial, melainkan langkah strategis untuk memastikanketahanan pangan nasional. Capaian ini, menurutnya, akan membantu menjagakestabilan harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Ketersediaanpangan terjaga dengan baik, masyarakat akan merasa aman dan tenang, sementarapetani akan semakin sejahtera.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri siap mendukungpenuh program swasembada pangan dengan memperkuat infrastrukturpenyimpanan hasil panen. Polri telah membangun 18 gudang di 12 provinsi dengankapasitas total 800.000 ton, yang diharapkan dapat mengoptimalkan penyerapanjagung oleh Bulog dan menjaga harga tetap stabil sesuai dengan harga acuan. Polriberperan aktif dalam memperkuat ekosistem pertanian jagung dengan mendukungpembentukan koperasi yang dapat menghubungkan petani langsung dengan pasar, sehingga rantai distribusi menjadi lebih efisien dan harga tetap stabil.
Lebih lanjut, Polri telah mencanangkan program koperasi merah putih yang tersebardi seluruh wilayah Indonesia untuk memfasilitasi petani. Dalam sistem ini, koperasiberfungsi untuk memotong rantai tengkulak yang seringkali merugikan petani. Dengan koperasi, diharapkan petani dapat mendapatkan harga yang lebih baik dan stabil, serta meningkatkan akses mereka terhadap pasar yang lebih luas.
Data dari Kementan menunjukkan bahwa produksi jagung nasional sepanjangJanuari hingga Agustus 2025 telah mencapai 11,18 juta ton, yang menjadi sinyalpositif bagi ketahanan pangan Indonesia. Selain jagung, sektor padi juga mengalamipeningkatan dengan surplus diperkirakan mencapai empat juta ton yang bernilailebih dari Rp113 triliun. Dengan hasil yang menggembirakan ini, pemerintah semakinyakin bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan swasembadapangan dalam waktu yang lebih singkat.
Selain itu, panen raya jagung serentak ini juga menyoroti potensi besar yang dimilikioleh Kalimantan Barat dalam sektor pertanian jagung. Kalbar memiliki produktivitasyang sangat tinggi, dengan hasil jagung yang bisa mencapai 7–8 ton per hektare. Dengan potensi sebesar ini, Kalbar dipastikan akan menjadi salah satu daerahunggulan nasional dalam produksi jagung, sesuai arahan pemerintah. Denganrealisasi penanaman 374.000 hektare yang terus dipacu pemerintah, pendapatanpetani Kalbar akan mencapai Rp10,2 triliun. Pemerintah memastikan Kalbar akanmenjadi daerah terdepan dalam ekspor jagung, membawa kesejahteraan besar bagipetani, yang tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan petani di sana.
Keberhasilan panen raya jagung serentak ini, merupakan langkah konkret dalammewujudkan swasembada pangan. Penyederhanaan regulasi dan dukunganpemerintah terhadap sektor pertanian menjadi kunci sukses dalam mencapainya. Melalui kebijakan yang berpihak pada petani, penguatan ekosistem pertanian, sertapembangunan infrastruktur yang mendukung, Indonesia semakin berada di jaluryang tepat untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengankomitmen yang kuat dari seluruh pihak, termasuk Polri, pemerintah, dan masyarakat, Indonesia kini semakin dekat untuk mewujudkan cita-cita besar menjadi lumbung pangan dunia.
Momentum panen raya jagung ini bukan hanya sekadar pencapaian sektorpertanian, melainkan juga sinyal positif bagi masa depan ketahanan panganIndonesia yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing di kancah internasional. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi antarapemerintah, petani, dan berbagai pihak, Indonesia dapat menciptakan sistempertanian yang lebih efisien dan mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Dengan terus memperkuat sektor pertanian dan memperhatikan kesejahteraanpetani, Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga berpotensi menjadi pemain utama dalam pasar pangan global.
.
)*Penulis Merupakan Pengamat Sosial