Aparat Keamanan Dinilai Sukses Jaga Natal 2025 Aman dan Toleran

Oleh: Aditya Hutomo

Aparat keamanan dari personel gabungan menunjukkan dedikasi yang sangat luar biasa dalam menjaga stabilitas nasional sepanjang perayaan Hari Raya Natal 2025, sehingga dengan hal tersebut, mendapatkan berbagai macam apresiasi yang tinggi dari publik maupun lembaga terkait.

Kehadiran personel Polri, TNI, dan instansi pemerintah lainnya di tengah masyarakat bukan hanya sekadar sebagai rutinitas birokrasi semata, melainkan menjadi manifestasi yang sangat nyata dari bagaimana kehadiran negara dalam menjamin kebebasan beribadah seluruh rakyatnya.

Melalui Operasi Lilin 2025, sinergi lintas sektoral tersebut berhasil menciptakan suasana kondusif yang memungkinkan para jemaat mampu menjalankan prosesi religius secara lebih khusyuk dan juga tenang di seluruh pelosok tanah air.

Kesuksesan pengamanan tersebut bersandar pada adanya strategi yang sangat matang serta pendekatan yang jauh lebih humanis jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Operasi yang berlangsung sejak tanggal 20 Desember 2025 hingga awal Januari 2026 tersebut memprioritaskan adanya berbagai macam langkah preventif, termasuk juga sterilisasi rumah ibadah, serta patroli yang berskala besar guna semakin meminimalkan kemungkinan potensi gangguan keamanan yang bisa saja terjadi pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) berlangsung.

Efektivitas koordinasi itu juga memastikan agar arus lalu lintas tetap terkendali dan stabilitas ekonomi terus terjaga, meskipun mobilitas masyarakat meningkat tajam pada penghujung tahun tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, menegaskan bahwa pelaksanaan pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 wajib untuk senantiasa mengedepankan prinsip terpadu serta antisipatif.

Berdasarkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, Djamari menyampaikan bahwa keselamatan masyarakat dan stabilitas nasional merupakan prioritas utama yang sama sekali tidak dapat ditawar lagi.

Dalam rapat koordinasi bersama dengan unsur Forkopimda se-Indonesia, beliau memaparkan bahwa meskipun jumlah pelaku perjalanan mencapai angka yang cukup fantastis yakni 95 juta orang, namun kinerja dari seluruh personel aparat keamanan terus saja menunjukkan tren positif yang juga signifikan.

Djamari memaparkan keberhasilan penurunan angka kecelakaan lalu lintas pada periode sebelumnya sebagai acuan dalam merumuskan langkah strategis pada tahun ini. Namun, beliau tetap senantiasa mengingatkan kepada seluruh jajaran agar terus mampu mewaspadai adanya kemungkinan potensi kerawanan berupa kejahatan jalanan, praktik premanisme, hingga kemacetan di titik-titik krusial arus mudik.

Selain aspek keamanan konvensional, Menko Polkam juga menekankan terkait dengan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana alam akibat cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah, seperti Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Beliau memerintahkan terwujudnya kekompakan lintas sektor guna semakin memastikan agar setiap warga negara, khususnya mereka yang sedang merayakan Natal, bisa mendapatkan ketenteraman tanpa ada keterlambatan pertolongan jika misalnya terjadi situasi yang darurat untuk ditangani.

Selaras dengan upaya pemerintah pusat tersebut, tokoh agama juga turut merasakan bagaimana dampak yang sangat positif dari ketatnya pengamanan itu. Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, menyatakan kegembiraan luar biasa atas kunjungan jajaran pimpinan sipil, TNI, serta Polri ke Gereja Katedral Jakarta.

Suharyo menilai kehadiran para pejabat tinggi negara tersebut mampu memberikan keyakinan penuh kepada jemaat bahwa seluruh rangkaian ibadah berjalan di bawah perlindungan maksimal.

Menurut pengamatan beliau, tradisi kehadiran pimpinan negara setiap tahun tersebut bukan hanya rutinitas formal, melainkan suntikan semangat bagi umat Katolik untuk terus berkontribusi sebagai warga negara yang baik.

Suharyo menegaskan bahwa keterlibatan aktif aparat dan tokoh lintas agama dalam menjaga rumah ibadah semakin memperteguh kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Rasa aman yang dirasakan oleh umat di dalam gereja merupakan buah dari komitmen negara yang hadir secara fisik dan moral.

Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada Kapolri dan Panglima TNI yang turun langsung memantau situasi di lapangan, memastikan bahwa setiap jemaat dapat merayakan momen spiritual tersebut tanpa dibayangi ketakutan akan gangguan keamanan.

Di tingkat wilayah, keberhasilan serupa juga terlihat jelas di Kalimantan Timur. Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, mengonfirmasi bahwa pelaksanaan misa di seluruh wilayahnya berlangsung sangat kondusif tanpa adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang berarti.

Setelah melakukan pemantauan melalui patroli lapangan dan koordinasi digital bersama seluruh Polres di kabupaten/kota, Endar memastikan situasi tetap terkendali dan lancar. Beliau menyoroti kuatnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat sebagai kunci utama keberhasilan stabilitas di wilayah tersebut.

Endar menyatakan bahwa kebersamaan seluruh pemangku kepentingan telah menumbuhkan optimisme kolektif bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga secara konsisten.

Beliau yakin jika soliditas lintas sektor tersebut terus dipertahankan, kualitas keamanan di Kalimantan Timur akan tetap berada pada level tertinggi. Narasi keberhasilan pengamanan Natal 2025 tersebut pada akhirnya membuktikan bahwa profesionalisme aparat yang dibarengi dengan toleransi tinggi mampu menciptakan harmoni sosial.

Berbagai penghargaan yang diraih oleh aparat keamanan tahun tersebut menjadi bukti sahih bahwa dedikasi mereka dalam melindungi segenap bangsa telah memenuhi ekspektasi masyarakat luas. (*)

Analis Keamanan Publik – Pusat Keamanan dan Ketertiban Nusantara (PKKN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *