Wajib Tahu, Ini Asal-usul Seni Musik ‘Gambus Tingkilan’

Jakarta: Maestro Gambus Tingkilan, Syaiful menceritakan, asal-usul penamaan ‘Tingkilan’ yang berasal dari seni berbalas pantun asal Kutai, Kalimantan Timur. Sementara, ‘Gambus’ merupakan alat musik yang digunakan dalam bermain seni musik tradisional, Gambus Tingkilan.

Ia menjelaskan, Gambus Tingkilan merupakan seni musik tradisional yang berada di dalam pendalaman wilayah Kalimantan Timur. Menurutnya, perkembangan seni musik ini ditandai dengan hadirnya etnis Melayu di wilayah tersebut.

“Musik Tingkilan ini tersebar di wilayah Kalimantan Timur yang ada etnis melayunya. Tidak hanya di timur saja, namun juga banyak ditemui di wilayah selatan,” katanya saat Temu dan Bincang Maestro, Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).

Berkembangnya seni musik Gambus Tingkilan ini diawali dengan masuknya agama Islam ke Kutai. Hingga kemudian, musik ini menjadi media dakwah, dan mengenalkan ajaran Islam melalui lantunan musik dan pantun.

Sebelum menjadi Gambus Tingkilan, masyarakat Kutai menyebutnya sebagai seni musik Ganun. Hal ini disebabkan adanya kesalahan pengucapan dalam seni musik tradisional tersebut.

“Di sana (Melayu) lebih menyebutnya sebagai Ganun. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka mulai terbiasa dengan pengucapan Gambus,” ucapnya.

Sebelum menjadi sekarang, alat musik Gambus Tingkilan dahulunya adalah Ganun yang memiliki perbedaan, salah satunya alat musik ketel. Pada Ganun, ketel cenderung lebih kecil dan ramping daripada yang sering digunakan oleh Gambus Tingkilan.

Selain itu, seni musik Gambus Tingkilan ini juga menggunakan syair-syair yang berisi pesan moral dan nasihat. Hal itu dibuktikan dengan penyampaian nasihat melalui pantun yang dilantunkan secara bersahut-sahutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *